Diskriminasi
adalah pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana layanan ini
dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Itulah
arti diskriminasi menurut Wikipedia. Diskriminasi pada zaman sekarang sudah
menjadi suatu fenomena yang sering terjadi di masyarakat dalam maupun luar
negeri. Diskriminasi sendiri dapat terjadi karena kecenderungan manusia untuk
“menguasai”. Menguasai dalam tanda kutip tersebut adalah manusia yang membeda-bedakan
dan memperlakukan manusia lainnya secara tidak adil karena perbedaan ras,
keyakinan, karakteristik suku dan aliran politik.
Kita
ambil salah satu contoh dikriminasi ras dan keyakinan yaitu di negara Myanmar.
Muslim Rohingya dibantai dengan sadis dan diusir dari tanah kelahiran mereka
sendiri oleh para biksu yang notabenenya dalam agama Budha mengajarkan
kedamaian dan kasih sayang. Bahkan Biksu Wirathu sangat benci terhadap muslim
rohingya hingga melancarkan kampanye provokatif dan mencetuskan gerakan
anti-islam 969, dia berdalih muslim rohingya adalah anjing gila.
Dari
kasus yang kita ambil contoh tentu ini tidak bisa dibenarkan dalam hak asasi
manusia. Seluruh manusia yang hidup di bumi ini tentu meiliki hak untuk hidup
tidak untuk di diskriminasi oleh salah satu kaum mayoritas. Tidak seorangpun
yang terlahir untuk membenci orang lain karena warna kulit, latar belakang,
atau gamanya. “Orang harus belajar untuk membenci, dan jika mereka dapat
belajar untuk membenci, mereka dapat diajarkan untuk mencintai, karena cinta
datang lebih alami ke hati manusia daripada kebalikannya”. Mungkin itu kutipan
dari Mantan presiden Afrika Selatan nelson Mandela yang tepat untuk menutup
tulisan ini.
Sumber Berita: http://www.tarbiyah.net/2016/11/mengapa-sangat-benci-muslim-rohingya.html
Nama : Andri Wijaya
Kelas : 4ID03
Npm : 30413953