My favorite football team
This is Andri Wijaya on the line.
This is default featured slide 2 title
This is Andri Wijaya on the line.
This is default featured slide 3 title
This is Andri Wijaya on the line.
This is default featured slide 4 title
This is Andri Wijaya on the line.
This is default featured slide 5 title
This is Andri Wijaya on the line.
Tuesday, June 6, 2017
Sunday, April 9, 2017
Tugas Etika Profesi
12:06 PM
No comments
1.
Definisi profesionalisme dan ciri-cirinya?
Jawab : Profesionalisme
(profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan
sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan
oleh seorang profesional. Atau Profesional adalah orang yang memiliki profesi
atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan
berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan.
Atau definisi dari profesional adalah orang yang hidup dengan cara mempraktekan
suatu keterampilan atau keahlian tertentu yang terlibat dengan suatu kegiatan
menurut keahliannya. Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa
mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti
profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut
1. Keinginan untuk
selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki
profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan
piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang
yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal”
ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan
sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan
memelihara imej profesion
Profesionalisme yang
tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan
memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional.
Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara
percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan
dengan individu lainnya.
3. Keinginan untuk
sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan
meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan
cita-cita dalam profesion
Profesionalisme
ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya.
Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya
diri akan profesionnya.
2.
Sebutkan beberapa profesi yang terkait dalam bidang teknik industri?
Profesi yang terkait
dalam teknik industri diantaranya:
a. Bidang keahlian Sistem Manufaktur terdiri
dari Production Engineer/Officer/Manager, Facility Layout and Plant Designer,
Product Design and Development, PPIC Officer/Manager, Maintenance
Office/Manager.
b. Bidang keahlian Manajemen Industri terdiri
dari Business Excellence Team, Standard and Procedure Development Officer,
Marketing Manager, QA (Quality Assurance) Officer/Director, Process Planner,
Operations Staff until Directors.
c. Bidang keahlian Sistem Industri dan
Tekno-Ekonomi terdiri dari Plant Energy Manager, Building/Facility Energy
Manager, Utility Energy Auditor, Utility Energy Analyst, Consulting Energy
Engineer/Manager, DSM Auditor/Manager.
3.Etika
dalam bidang profesi tersebut?
Peranan etika bisnis
dalam bidang Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM (sumber
daya manusia) merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya, untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Bagian atau unit yang
biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau HRD (human
resource department).
Menurut A.F. Stoner,
manajemen SDM merupakan suatu prosedur yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk
memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Fungsi operasional
dalam Manajemen SDM merupakan dasar pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan
efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.
Fungsi operasional
tersebut terbagi lima, secara singkat sebagai berikut:
1. Fungsi Pengadaan,
yaitu proses penarikan seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi untuk
mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan (the right man in the
right place).
2. Fungsi Pengembangan,
yaitu proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan moral
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
3. Fungsi Kompensasi,
yaitu pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan
tanggung jawab karyawan tersebut.
4. Fungsi
Pengintegrasian, yaitu kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan. Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam
Manajemen SDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak
belakang antara karyawan dan perusahaan.
5. Fungsi Pemeliharaan,
yaitu kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan
loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang
baik dilakukan dengan program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) .
Tidak bisa dipungkiri,
perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser
fungsi-fungsi manajemen SDM yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan
administrasi, yang berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing, coordinating
yang dilakukan oleh bagian personalia saja. Saat ini manajemen SDM berubah dan
fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi fungsi yang terintegrasi
dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi, untuk bersama-sama mencapai
sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan yang sangat
strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi lebih
bersifat strategik. Oleh karena itu, manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk
memahami perubahan yang semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan
bisnis. Ia juga harus mengantisipasi perubahan teknologi, dan memahami dimensi
internasional yang mulai memasuki bisnis, akibat informasi yang berkembang
cepat. Perubahan paradigma dari manajemen SDM tersebut telah memberikan fokus
yang berbeda dalam melaksanakan fungsinya didalam organisasi. Ada kecenderungan
untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan perhatian pada
kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi perusahaan.
Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan
strateginya dengan fungsi-fungsi SDM. Dengan demikian, maka akan semakin besar
kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.
Daftar Pustaka :
https://ms.wikipedia.org//
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_industri
PPT Review Jurnal Etika
Profesi :
https://drive.google.com/drive/folders/0BzVIvSknKNQKR1czVkRkWjFjMDA
Subscribe to:
Posts (Atom)